Kebon Agung 3 Februari 2022
“Mungkinkah gus Jalal adalah jawaban Allah atas doaku?” tanya Ki Enthus
dalam hati.
Ki Enthus menatap Jalal dengan seksama. Semakin dia memikirkan dan
menimbang, Ki Enthus semakin yakin kalau gus Jalal adalah jawaban dari doanya.
Doanya untuk Mumpuni. Ki Enthus ingin Mumpuni segera menikah. Karena tanpa
sengaja Ki Enthus mendengar selentingan kabar rahasia, bahwa seorang putra kyai
sedang mengincar Mumpuni. Masalahnya, meski bergelar kyai, tapi kyai itu bukan
kyai baik. Kyai itu punya pekerjaan sampingan berkedok kyai. Tak banyak orang
tahu tentang itu selain dirinya dan beberapa kyai sepuh.
Dan Ki Enthus tahu, jika keluarga kyai itu sampai melamar Mumpuni,
maka keluarga mumpuni tak kan mampu menolaknya. Ki Enthus tidak ingin hal itu
terjadi. Ki Enthus sudah mengenal Mumpuni sejak kecil. Gadis itu sudah
menganggapnya sebagai orang tua dan guru. Maka sebagai guru, Ki Enthus tidak
rela melihat muridnya menikah dengan orang sembarangan. Ki Enthus ingin
Mumpuni menikah dengan lelaki yang sekufu atau lebih tinggi maqam dan
derajatnya dari Mumpuni.
Dulu Ki Enthus kebingungan mencarikan pria yang cocok untuk
Mumpuni. Tapi begitu melihat gus Jalal, Ki Enthus merasa kalau gus Jalal adalah
orang yang tepat untuk menjadi suami Mumpuni. Selain gagah dan berwajah
ganteng, gus Jalal juga cerdas, pengetahuan agamanya tinggi, hafal Al Quran,
ahli fiqih dan terkenal bijaksana. Padahal usianya masih muda.
Gus Jalal adalah pengasuh pondok pesantren modern Lebuay City.
Diberi nama Lebuay, karena pondok pesantren itu berada di desa Lebuay. Namanya
saja desa, tapi sebenarnya itu adalah sebuah kota kecil yang sudah sangat
modern dimana sistem pemerintahannya terintegrasi dengan sistem kepengurusan
pondok pesantren. Warga desanya hanya beberapa ratus KK. Selebihnya adalah
santri.
Ponpes Lebuay didirikan 100 tahun lalu oleh leluhur Jalal, kyai
Hamid1, kakek buyut Jalal. Dilanjutkan oleh Kyai Hamid 2, kakek Jalal, hingga
ke Kyai Hamid 3, ayah Jalal. Dan kini estafet kepemimpinan pondok pesantren
dilanjutkan oleh Jalal.
Gus Jalal hanya 3 tahun lebih tua dari Mumpuni yang akan genap
berusia 25 tahun akhir bulan ini. Masalahnya adalah gus Jalal sudah punya 3
istri. Jadi menjodohkan Mumpuni dengan gus Jalal jika dilakukan dengan cara
yang biasa pasti tidak akan berhasil. Mumpuni pasti akan menolak. Mana ada sih
wanita yang mau dijadikan madu?
Ki Entus mendengar gelak tawa jama’ah. Ternyata Mumpuni sedang
melucu dengan topik kejombloannya. Dengan gaya khasnya dia protes ketika ada
jama’ah yang memintanya segera menikah.
“Menikah itu gampang. Kalau tuhan berkehendak dan ketemu jodoh
yang tepat, hari ini juga saya siap nikah," jelas Mumpuni.
Jama'ah tidak puas dengan penjelasan Mumpuni. Mereka menyebut nama
salah satu ustadz yang pernah dekat dengan Mumpuni.
"Sejak kapan Anda mengambil alih peran tuhan?? Jangan
jodoh-jodohkan saya. Saya ini bukannya nggak laku, yang antri banyak. Tapi
belum pingin saja….” kata Mumpuni sambil memasang wajah pura-pura judes.
Jama’ah menyambut ucapan Mumpuni dengan suara huuu yang serentak.
NEXT:
Tambahkan Komentar Sembunyikan